Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Ukuran Penis
- Genetik. Faktor keturunan berperan penting terhadap ukuran penis saat dewasa.
- Ras/etnis. Etnis seseorang juga menentukan panjang penis. Dari berbagai penelitian, rata-rata panjang penis orang Indonesia (Asia/Melayu) saat tidak ereksi kurang lebih 7-8 cm dan saat ereksi bisa mencapai 11-12 cm.
- Diet. Makanan tinggi kalium seperti brokoli, tomat, ubi, wortel, bit, seledri, dan bawang putih dipercaya dapat melancarkan aliran darah penis. Diet tinggi serat, selenium, dan yang kaya vitamin E seperti kacang-kacangan, mangga, alpukat, dan kuning telur dapat mencegah radikal bebas yang menyebabkan "stress" dalam tubuh. Makanan-makanan ini menjaga kesehatan sistem hormon agar tetap seimbang, termasuk menjaga kesehatan sistem hormon pria/testosteron yang berkontribusi terhadap ukuran penis.
- Merokok. Merokok mempengaruhi penis sama seperti pengaruhnya terhadap jantung dan pembuluh darah lainnya. Asap rokok merusak dinding pembuluh darah, membuatnya menjadi sempit dan berdampak buruk pada elastin, jaringan yang berperan dalam kemampuan untuk ereksi.
- Hormon. Testis (buah zakar) menghasilkan hormon testosteron. Aktivitas testis dimulai pada saat bayi berusia 3-4 bulan. Beberapa makanan seperti susu kedelai maupun lemak yang tinggi kandungan estrogennya akan menghambat produksi testosteron.
Banyak produk yang ditawarkan dengan janji bahwa produk tersebut dapat memperbesar penis. Namun tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung penggunaan metode-metode non-operatif untuk memperbesar penis, dan secara medis tidak dianjurkan pembesaran penis dengan cara operasi hanya untuk alasan kosmetik. Sedangkan metode-metode yang ditawarkan justru dapat "merusak" penis dan beberapa menyebabkan impotensi.
Karena itu, sebaiknya berpikir matang-matang sebelum mencoba produk apapun yang katanya dapat memperbesar penis. Bukannya mendapatkan hasil yang diinginkan, malahan mendapatkan efek samping menjadi impoten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar